Kehutanan Religi

 

Tuhan, alam dan manusia adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. Menyadari kompleksitasnya dunia kehutanan, dalam peringatan hari jadinya yang ke 12, Himasylva PC-Unram menggelar suatu acara yang bertajuk Kehutanan Religi dengan tema "Memperkokoh toleransi dalam konseptual Tuhan, alam dan manusia" pada tanggal 15 Maret 2020 dengan mengundang 6 tokoh pemuka agama yang ada di NTB. Kegiatan yang dilaksanakan di Arena Budaya Mataram ini berlangsung cukup antusias dengan banyaknya tamu dan peserta yang hadir dalam rangkaian hari jadi ke-12 Himasylva PC-Unram.  

    Acara ini melibatkan 6 tokoh pemuka agama di Indonesia yaitu Dr. Abdul Fattah S.Ag.M.Fil.l selaku perwakilan dari agama Islam, RD. Patriusius Woda Fodhi Trisno, perwakilan dari agama Katolik, Pandita Nasib Ajjuna Aggaviro Ganjar Raya, perwakilan dari Agama Budha, Ida Pedanda Gde Kerta Arsa mewakili dari agama Hindu, Pendeta Hasanema Wau, M.th yang mewakili agama Kristen Protestan, dan S. Widjanarko yang mewakili agama Konghucu serta Rohani Indra Dewi yang merupakan moderator. 

    RD. Ptrisius Woda Fodhi Trisno sebagai pemateri mengungkapkan bahwa, "kehidupan bersama-sama seperti organ tubuh satu individu, satu yang sakit maka semua akan sakit. Hal ini juga berlaku pada alam, alam yang rusak akan berdampak pada manusia." dan Rohani Indra Dewi mengungkapkan "ini kegiatan yang sangat keren, sangat luar biasa. Bicara soal toleransi itu biasa, tetapi soal perspektif masing-masing agama mengenai alam dan bagaimana menjaga alam itu luar biasa. Teman-teman di Himasylva PC-Unram ini menjadi pioner untuk kegiatan yang layak ditiru seperti ini."  Acara ini diikuti oleh banyak phak dan terlihat banyak peserta yang antusias akan acara ini, yang menandakan bahwa banyak yang saling menghargai dan sadar akan indahnya toleransi. Indahnya alam tentu akan lebih indah apabila kita juga mencintai perbedaan.