● Pengertian Food Estate
Food estate adalah kegiatan budidaya tanaman skala luas atau lumbung pangan nasional.Saat ini kondisi manajemen pangan bergejolak sehingga adanya ini bisa memenuhi pangan Indonesia.
● 3 poin penghambat food estate
Ancaman perampasan tanah dan program agraria
Food estate akurasinya diuntungkan untuk perusahaan besar bukan lebih ke petani lokal Sebagian besar food estate berada di lahan gambut.
● Permasalahan yang ada
Isu pembukaan lahan dan kebakaran hutan dilahan gambut, Rencana pemerintah untuk membuka lahan gambut memicu untuk terjadinya kebakaran Nasional yang mengakibatkan kerugian.
● Isu sosial
Isu produktivitas lahan gambut
Isu keterbukaan dan keakuratan informasi, keakuratan lokasi untuk membuka lahan food estate ini belum akurat.
Rekomendasi :
- Memperbaiki poin penilaian Indonesia yang masih kurang dalam ketahanan pangan
- Tidak melakukan alih fungsi kawasan hutan dan gambut
- Melakukan diversifikasi pangan dengan alternatif pangan lokal
- Intensifikasi lahan pertanian yang sudah ada.
Respon permerintah dengan membuat program kebijakan pemerintah harus terus dikembangkan di semua stakeholder, khususnya di kawasan kampus dan mahasiswa. Bentuknya bisa bermacam-macam sebagai bentuk dukungan mahasiswa untuk semuanya. utamanya diskusi ini berpikir kritis.
Pandemi membuat implikasi yang serius terhadap pendistribusian dan bahan pangan.
● Kurangnya pemasokan bahan pangan akibat permintaan yang terlalu tinggi.
● Adanya pembatasan membuat distribusi terhambat : petani sayuran di malang terpaksa harus membuang sayuran karena tidak terserap pasar.
Jumalah penduduk rawan pangan di tahun 2020, dari data yang tercatat ada 7794 million.
Biaya penanganan untuk pandemi di alokasikan sebesar Rp 677,20T untuk pemulihan ekonomi masyarakat.
Konflik Publik Foodestate Kalteng :
● Nasib masyarakat adat dan petani lokal
● Prinsip kehati hatian
● Alih fungsi lahan
● Tenaga kerja: kebutuhannya besar
● Pembiayaan dan pelaku
FE bukan sebuah hal baru:
Pada Jaman Suharto juga telah ada FE namun masih kurangnya cara menerapkan FE yang baik.
zaman SB juga sudah digelontorkan hingga zaman pak Jokowi sekarang.
Kita harusnya belajar dari semua proses yang ada. Menurut banyak catatan dan riset, secara ringkas, kelayakan infrastruktur, teknologi, dan sosial ekonomi sangat harus diperhatikan lagi untuk kedepannya.
FE itu investasi dari pemerintah
KRKP mengkategorikan FE sebagai infrastruktur karena pembuatan irigasi, dll. Yang memakan biaya yang sangat besar.
Simulasi :
1: anggaran infrastruktur
SImulasi
2: anggaranan infrastruktur + RnD + teknologi + skill specific labour
Simulasi
3: anggaran infrastruktur + RnD + Teknologi + Skill specific labour + penyuluhan
Simulais
4: anggaran infrastruktur + RnD + Teknologi + Skill specific labour + penyuluhan + perbaikan mekanisme market support
Hasil simulasi:
1. Perubahan kesejahteraan
Jika hanya berfokus pada infrastruktur maka hanya bisa menaikkan 0,02, namun jika menggunakan simulasi 4 bisa jauh lebih baik dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat
2. Perubahan Produksi
Simulasi 2, 3, 4 jauh lebih tinggi dibandingkan pada simulasi 1
3. Ekspor tanaman
Produksi yang meningkat maka akses suplayernya menjadi meningkat
4. Simulasi 2,3,4 dapat menekan angka impor yang cukup besar
Food Estate bisa menjadi solusi ketahanan pangan dimasa pandemic seperti ini, tetapi tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga berpikir bagaimana caranya agar tidak untuk mengulang-ulang sejarah kembali.
Ketahanan pangan itu variabelnya tidak hanya ketersediaan dalam produksi, namun juga perlu adanya akses pasar yang memadai serta memungkinkan untuk menjualnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar