• Bedah Buku "Merangkai Stanza Lagu Kebangsaan"

    Himasylva PC-Unram (Himpunan Mahasiswa Kehutanan) Universitas Mataram mengundang khalayak umum dalam kegiatan diskusi dan Bedah Buku “Merangkai Stanza Lagu Kebangsaan” yang bertemakan “Kado Kecil Rimbawan Muda Untuk NTB Gemilang”. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu (14/12/2019) di Ballroom Hotel Puri Indah, Cakranegara, Mataram ini berlangsung cukup antusias dengan banyaknya tamu dan peserta yang hadir dari berbagai daerah. Kegiatan ini merupakan program kerja pertama dari kepengurusan baru tahun 2020. Yang dimana kegiatan ini diadakan dalam rangka untuk menyambut hari ulang tahunnya Provinsi NTB yang ke-61 dengan tujuan merangsang pikiran masyarakat dan mahasiswa NTB (Nusa Tenggara Barat) untuk lebih kritis terhadap permasalahan Sumber Daya Alam di Nusa Tenggara Barat dan Indonesia. Membentuk pribadi generasi muda pada khususnya mahasiswa dan masyarakat pada umumnya menjadi pribadi yang cepat tanggap terhadap permasalahan yang ada. Membuka pemikiran masyarakat dan mahasiswa khususnya generasi muda untuk melihat, membaca buku sebagai jendela dunia. Menciptakan mahasiswa dan masyarakat untuk lebih sering tanya jawab, sharing ilmu, berdiskusi antar sesama manusia untuk dijadikan sebuah wadah budaya yang nantinya akan membantu proses belajar di kurikulum 2020. 


    Dalam kegiatan bedah buku “Merangkai Stanza Lagu Kebangsaan” ini dihadiri oleh 24 pembedah dari berbagai kalangan, mulai dari kalangan mahasiswa, akademisi bahkan dinas-dinas setempat yang terkait. Dari mahasiswa yang diundang mulai dari mahasiswa kehutanan sampai mahasiswa yang terkait dengan judul buku tersebut. Untuk dinas-dinas, mulai dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, KPH, hingga Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB. Serta salah satu tokoh nasional, sekaligus penulis nover yang pernah berkeliling nusantara Indonesia yang kerap disapa Paox Iben pun turut diundang sebagai pembedah. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Prof. Dr. Ir. Hariadi Kartodihardjo., M.S. selaku penulis buku “Merangkai Stanza Lagu Kebangsaan”. Eko Cahyono., M.Si. selaku salah satu editor dan mewakili penerbit dari buku ini merasa senang karena mendapat kesempatan untuk menjadi partner dari Prof. Dr. Ir. Hariadi Kartodihardjo., M.S. yang tentunya akan membicarakan soal Sumber Daya Alam.


    Eko Cahyono., M.Si. mewakili penerbit Forest Watch Indonesia (FWI) dan selaku editor buku “Merangkai Stanza Lagu Kebangsaan mengucapkan terimakasih kepada Pak Budhi, Ibu Latifah, dan Pak Niechi serta mahasiswa Kehutanan Universitas Mataram sudah mengadakan acara ini. Menurut beliau yang lebih mengena adalah ini tidak biasa kami bedah buku itu disebut sebagai kado kecil buat Ulang Tahun NTB yang ke-61. Jarang-jarang, dimana kado itu berupa hadiah yang material. Beliau berpendapat bahwa kegiatan bedah buku ini kado special karena kadonya berupa gagasan. Yang melakukan gagasan adalah mahasiswa Kehutanan Universitas Mataram. Apa maknanya ? ini upaya mahasiswa mengajak kami untuk mendudukkan peran ulang akademisi, peran kampus dalam konteksnya politik sumber daya alam bahwa Kehutanan Universitas Mataram ini mengundang Prof. Hariadi yang merupakan penulis dari buku tersebut dan kami ingin mengajak bahwa kampus ini mempunyai peran penting dalam keseluruhan menyelamatkan bangsa yang dalam hal ini yangn kecil ada di Nusa Tenggara Barat. Ujar Eko Cahyono. Beliau menangkap dalam diskusi, bahwa Kehutanan Universitas Mataram ingin mengatakan diri “kami siap bekerja sama dengan pemerintah, siap dengan semua gerakan untuk menyelamatkan NTB dan Indonesia”. Pak Eko Cahyono berfikir ini adalah kado special yang diberikan satu komitmen semacam ini. Yang kedua, beliau juga merasa terundang semacam itu, dan menyatakan bahwa dari Forest Watch Indonesia (FWI) ingin berkomitmen bersama Kehutanan Universitas Mataram dengan rencana tindak lanjut dari pertemuan ini. Apapun nanti bentuknya salah satunya adalah mendorong mahasiswa untuk meningkatkan kapasitasnya dan bahkan nanti juga bagaimana peran selanjutnya pasca mahasiswa Kehutanan Universitas Mataram selesai. Dan khususnya adalah menyelamatkan hutan dan sumber daya alam di NTB dan Indonesia. Ketiga, beliau sadar tugas itu sederhana. Kampus tidak bisa sendiri, pemerintah tidak bisa sendiri, masyarakat sipil tidak bisa sendiri. Menurut pak Eko Cahyono., M.Si. Kehutanan Universitas Mataram hari ini ingin memulai. Dari Unram saja kita melakukan sesuatu meskipun kecil, ingin punya niat untuk merubah dan memperbaiki sesuatu yang kita anggap tidak baik khususnya problem Sumber Daya Alam. Ujar beliau dalam konferensi pers. Selamat buat Kehutanan Universitas Mataram telah memberi kado buat kotanya tidak hanya hadiah materi tetapi juga ajakan untuk perubahan dari kita kunci yang disampaikan. Lanjut beliau. Menurut beliau juga adalah ajakan perubahan itulah nafas dari buku yang dibedah ini.

    Dari penulis buku “Merangkai Stanza Lagu Kebangsaan” Prof. Dr. Ir. Hariadi Kartodihardjo., M.S. yang pertama disampaikan adalah mengenai acara bedah buku ini. Beliau menyatakan bahwa sangat baik jika event seperti ini mahasiswa yang mengambil peran. Beliau mengira acara tersebut tidak sebaik ini, sangat luar biasa, menyelenggarakan dengan baik, dan tidak terlalu lama juga. Itu satu hal yang harus dipelihara dan diteruskan, yang paling penting adalah beranisaja dulu urusan susah itu belakangan. Yang kedua yang disampaikan beliau adalah mengenai hal yang terkait dengan kadoitu tadi. Beliau membayangkan nanti ujungnya seperti apa, tergantung Pembina dari segala macam dan juga hasil tertulis di NTB atau dimanapun. Beliau berpesan yang tertulis initidakhanya substansinya atau NTB kedepannya harus bagaimana, tetapi sesuai dengan buku “Merangkai Stanza Lagu Kebangsaan” yang dibedah hutan tidak hanya dilihat dalam konteks kehutanan saja, hutan itu ada persoalan social, ada persoalan politik, dan birokrasi. Buku itu memberikan pesan bahkan ilmu pengetahuan yang digunakan termasuk kesana. Sebenarnya buku tersebut bukan beliau yang buat, tetapi dari pihak Forest Watch Indonesia yang mengumpulkan tulisan-tulisan saya, ungkap beliau dalam konferensi pers. Nah, maksud beliau itu, mahasiswa juga harus kreatif seperti itu, membuat sesuatu yang orang lain tidak berfikir seperti itu. Ketiga beliau menyatakan bahwa mari bekerja sama untuk melihat kenyataan ini.


    Niechi Valentino selaku penanggung jawab Acara bedah buku merupakan starting point bagi mahasiswa kehutanan, merupakan langkah awal berbicara tentang pengelolan sumber daya alam. Mahaiswa kehutanan memiliki trigger bahwa selaras dengan visi-misi gubernur yang menyatakan bahwa NTB GEMILANG memiliki makna L yaitu lestari sebagai hastage bahwa L harus didengungkan oleh semua pihak yang berada di wilayah provinsi NTB yang merupakan bagian dari kekuatan bahwa pengelolaan sumber daya alam harus lestari. Melalui budaya literasi, diskusi dan implementatif dari semua pihak diharapkan mampu memberikan lompatan kemajuan bagi pengelolaan sumberdaya alam yang lebih lestari. 


     

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Melalui hasil dari keputusan dari CO Media HIMASYLVA 2018, maka blogger HIMASYLVA kembali hadir, blog ini berguna untuk sharing kegiatan internal Program Studi Kehutanan.

WEBINAR NASIONAL " Menakar Food Estate Sebagai Jalan Mengatasi Krisis Pangan Massa Depan"

Narasumber : - Muhammad Saifulloh (Kementrian koordinator bidang perekonomian republik Indonesia) - Audi Gunawan (IBEMPI)(Ma...

Facebook  Instagram