Hai sobat rimba!
Hutan mangrove atau hutan bakau memiliki peranan penting sebagai perisai alam yang menahan laju ombak besar. Mangrove merupakan lumbung besar penyimpan karbon. Bagi Indonesia, mangrove merupakan kartu negosiasi penting dalam menghadapi perundingan perubahan iklim di Paris, Desember 2015, demikian arahan dari riset terbaru Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (CIFOR). Walaupun memiliki fungsi yang cukup penting, namun ada beberapa fakta mangrove yang jarang diketahui. Yuk simak bareng-bareng!
1. Asal Kata Mangrove
Macnae (1968) menyebutkan, kata mangrove perpaduan antara Bahasa Portugis mangue dan Bahasa Inggris. Sementara menurut Mastaller (1997), kata mangrove berasal dari bahasa Melayu kuno mangi-mangi yang digunakan untuk menerangkan marga Avicennia dan digunakan hingga sekarang di Indonesia bagian timur.
2. Mangrove Tumbuh di 124 Negara
(sebuah perahu wisata di tengah hutan bakau di Pulau Siargao, Filipina, foto oleh Janos Leo G. Andanar) |
Mangrove tumbuh di 124 negara tropik dan subtropik dengan luasan di dunia sekitar 15,2 juta hektare. Indonesia bersama empat negara lainnya (Australia, Brasil, Nigeria, dan Mexico) mewakili 48% dari luasan hutan mangrove dunia. Luasan mangrove di Brasil diperkirakan 1,3 juta ha, Nigeria (1,1 juta ha), dan Australia (0,97 juta ha), berdasarkan penelitian Spalding, dkk, tahun 1997.
3. Indonesia Pemilik 25% luasan Mangrove Dunia
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, pada Konferensi Internasional Ekosistem Mangrove Berkelanjutan, di Bali, 18 April 2017, dalam sambutannya menuturkan, berdasarkan data One Map Mangrove, luas ekosistem mangrove Indonesia 3,5 juta hektare yang terdiri dari 2,2 juta ha di dalam kawasan dan 1,3 juta ha di luar kawasan mangrove. Ekosistem mangrove tersebut berada di 257 kabupaten/kota yang sebagian besar ekosistemnya telah mengalami kerusakan.
4. Indonesia Kaya Jenis Mangrove
Api-Api (Avicennia) |
Indonesia memiliki sekitar 202 jenis tumbuhan mangrove, meliputi 89 jenis pohon, 44 jenis herba tanah, 44 jenis epifit, 19 jenis pemanjat, 5 jenis palma, dan 1 jenis paku. Dari 202 jenis tersebut, 43 jenis (diantaranya 33 jenis pohon dan beberapa jenis perdu) ditemukan sebagai mangrove sejati (true mangrove). Sementara jenis lain, ditemukan di sekitar mangrove dan dikenal sebagai jenis mangrove ikutan (associate asociate).
5. Berus Mata Buaya, Mangrove Langka Yang Tumbuh di Indonesia
Tumuk putih atau berus mata buaya (Bruguiera hainesii) merupakan mangrove yang sebelumnya hanya diketahui tumbuh di tiga negara. Jumlahnya hanya 203 pohon, yaitu di Singapura terdapat 3 pohon, di Malaysia tumbuh 80 pohon, dan di Papua Nugini sekitar 120 pohon.
6. Mangrove Penyerap Karbon Luar Biasa
Peneliti senior dari Center for International Forestry Research (CIFOR), Daniel Murdiyarso, dalam risetnya (Murdiyarso et al., 2015), menjelaskan bila hutan mangrove Indonesia menyimpan lima kali karbon lebih banyak per hektare, dibanding hutan tropis dataran tinggi.
7. Buah Mangrove Dapat diolah
Buah mangrove jenis lindur (Bruguiera gymnorrhiza) yang secara tradisional diolah menjadi kue, dicampur nasi atau dimakan langsung dengan bumbu kelapa (Sadana, 2007) ternyata mengandung energi dan karbohidrat cukup tinggi.
Manfaat yang lebih penting dari hutan bakau adalah fungsi ekologisnya sebagai pelindung pantai, habitat berbagai jenis satwa, dan tempat pembesaran (nursery ground) banyak jenis ikan laut. Salah satu fungsi utama hutan bakau adalah untuk melindungi garis pantai dari abrasi atau pengikisan, serta meredam gelombang besar termasuk tsunami. Di Jepang, salah satu upaya mengurangi dampak ancaman tsunami adalah dengan membangun green belt atau sabuk hijau berupa hutan mangrove. Sedangkan di Indonesia, sekitar 28 wilayah dikategorikan rawan terkena tsunami karena hutan bakaunya sudah banyak beralih fungsi menjadi tambak, kebun kelapa sawit dan alih fungsi lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar