• Lahan Basah

    Lahan Basah memiliki dampak yang penting terhadap keberlangsungan ekosistem, namun pada kenyataannya lahan basah sering terlupakan. Di mana pun lahan basah itu berada, baik di tengah hutan, di hulu sungai, maupun di tengah hiruk pikuk perkotaan, semuanya perlu dirawat, dijaga, dan dikelola dengan baik secara terintegrasi supaya kita terhindar dari permasalahan krisis air (dalam berbagai bentuk). Lahan basah adalah hal yang berharga dan bukannya sesuatu yang tanpa makna.

    Secara sederhana, pengertian lahan basah adalah  setiap wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air. Tergenang air yang dangkal, baik sebagian atau keseluruhannya. Genangan airnya bersifat permanen (terus-menerus) atau musiman. Baik berupa air diam ataupun mengalir. Baik berupa air tawar, air payau, maupun air asin. Terbentuk secara alami ataupun buatan manusia.

    Contoh dari lahan basah antara lain bakau, lahan gambut, rawa-rawa, sungai, danau, delta, daerah dataran banjir, sawah, dan terumbu karang.


    Apa pentingnya lahan basah? 

    1. Kesejahteraan

    Gambar : Google.com


    Lahan basah seringkali dijadikan sebagai penggerak ekonomi lokal. Dengan menggunakan lahan basah secara bijaksana dan diversifikasi mata pencaharian masyarakat lokal akan memungkinkan bagi kita untuk mngurangi laju tren penurunan lahan basah, sekaligus mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial.


    2. Mencukupi air bersih

    Gambar : Google.com

    Kebutuhan akan air telah meningkat dua kali lipat lebih banyak dari laju pertambahan penduduk. Kebutuhan air untuk konsumsi manusia, pertanian dan energi semakin meningkat. Dengan meningkatkan pengelolaan air dan pemulihan lahan basah, persediaan air dapat terjaga.


    3. Makanan yang melimpah

    Gambar : Google.com

    Dengan memperbaiki praktek pengelolaan air dan pertanian di lahan basah yang disertai dengan mengintegrasikan pengelolaan berbasiskan lahan basah kedalam kawasan pertanian, ketahanan pangan jangka panjang dapat terjamin dan keanekaragaman hayati pun meningkat.


    4. Melindungi dari bencana

    Gambar : Google.com

    Dampak bencana alam maupun bencana buatan manusia semakin meningkat karena terjadinya perubahan iklim, adanya pembangunan yang tidak terencana dan semakin rusaknya kondisi lingkungan.  90% dari bencana yang terjadi tersebut berhubungan dengan air. Untuk mengurangi kerusakan dan kehilangan akibat bencana, mengembalikan lahan basah yang hilang dan memperbaiki lahan basah yang telah rusak merupakan salha satu solusinya.


    5. Keanekaragaman hayati  dan keindahan alam

    Gambar : Google.com

    Lahan basah mendukung kekayaan alam yang berlimpah dan unik, tetapi keanekaragaman hayati air tawar telah menurun drastis sejak tahun 1970-an. Tindakan bersama baik individu, kelompok masyarakat, pemerintah dan sektor swasta sangat dibutuhkan untuk membalikkan tren ini.

    Salah satu contoh lahan basah di Indonesia adalah hutan rawa gambut di Taman Nasional Sebangau. Dengan total luas lahan 568.700 hektare, kawasan hutan rawa gambut di taman nasional ini merupakan yang terbesar di dunia. Kawasan ini memiliki fungsi penting sebagai daerah tangkapan air dan mampu memasok kebutuhan air bersih bagi penduduk sekitar. Kawasan ini juga menjadi habitat bagi orangutan Kalimantan. (Tegar Djulfikar Rafif)

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Melalui hasil dari keputusan dari CO Media HIMASYLVA 2018, maka blogger HIMASYLVA kembali hadir, blog ini berguna untuk sharing kegiatan internal Program Studi Kehutanan.

WEBINAR NASIONAL " Menakar Food Estate Sebagai Jalan Mengatasi Krisis Pangan Massa Depan"

Narasumber : - Muhammad Saifulloh (Kementrian koordinator bidang perekonomian republik Indonesia) - Audi Gunawan (IBEMPI)(Ma...

Facebook  Instagram