TREE TAGGING POHON KETAPANG (Terminalia catappa)
POHON KETAPANG
|
Ketapang Terminalia catappa |
|
|
Kingdom |
Plantae |
|
Filum |
Tracheophyta |
|
Kelas |
Magnoliopsida |
|
Ordo |
Myrtales |
|
Famili |
Conbretaceae |
|
Genus |
Terminalia |
|
Spesies |
Terminalia catappa |
Asal dan Penyebaran:
Pohon ketapang, yang
memiliki nama ilmiah (Terminalia catappa), Ketapang disebut-sebut
sebagai salah satu tanaman asli dari Asia Tenggara. Berawal dari wilayah Asia
Tenggara, pohon ketapang kemudian menyebar ke berbagai kawasan lainnya, seperti
bagian utara Australia, Polinesia, India, Pakistan dan Madagaskar, kemudian
tersebar ke Benua Afrika bagian timur dan barat, hingga akhirnya mencapai Benua
Amerika bagian selatan dan tengah.
Deskripsi Singkat:
Ketapang (Terminalia
Catappa), termasuk dalam famili Combretaceae, dan merupakan spesies
pohon yang memiliki beragam manfaat, mulai dari aspek estetika hingga nilai
ekonomis dan kesehatan. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang
klasifikasi, ciri-ciri, dan manfaat pohon ketapang, serta mengungkap pesonanya
sebagai spesies tumbuhan yang multiguna. Pohon ketapang, yang memiliki ciri
khas dengan daunnya yang lebar dan berbentuk oval, serta tajuknya yang
membentang luas, telah menarik perhatian para ahli botani dan masyarakat umum.
Berasal dari wilayah Asia Tenggara, pohon ini telah menyebar ke berbagai
wilayah tropis di dunia, termasuk Indonesia. Akar tanaman peneduh ini merupakan
kelompok tumbuhan dikotil atau berkeping dua, sehingga sistem perakarannya
adalah akar tunggang. Jenis akar tunggang ketapang adalah akar tunggang
bercabang, karena terdapat satu pokok berbentuk kerucut yang arah tumbuhnya
lurus ke bawah dan memiliki banyak cabang akar yang tumbuh ke samping sebagai
penopang. Daun ketapang masuk dalam kelompok daun tidak lengkap, karena unsur
penyusunnya hanya ada dua, yaitu tangkai daun dan helai daun. Sedangkan daun
lengkap harus memiliki tiga bagian, yaitu pelepah daun (vagina), tangkai
daun (petiolus), dan juga helai daun (lamina). Tangkai daun pohon ketapang sama seperti daun pada
umumnya, berbentuk silinder dengan sisi pangkal melebar dan cenderung pipih.
Sementara itu helaian daunnya berbentuk seperti telur yang terbalik atau
seperti jantung. Tekstur permukaan atasnya agak licin sementara permukaan
bawahnya berambut halus.Sistem pertulangan daun ketapang menyirip karena
mempunyai satu tulang daun besar sebagai induknya.Batang pohon ketapang
berbentuk bundar atau teres dan tumbuh secara tegak lurus ke
atas. Meski begitu batang pokok tanaman ini biasanya sulit untuk
diidentifikasi, karena ukurannya yang tidak jauh berbeda dengan percabangan.
Oleh karena itu percabangan ketapang juga disebut percabangan simpodial. Keberadaannya
di berbagai ekosistem, mulai dari hutan pantai hingga taman kota, menunjukkan
adaptasi dan ketahanan pohon ketapang terhadap berbagai kondisi lingkungan.
Selain keindahan estetikanya, pohon ketapang juga dikenal memiliki beragam
manfaat, seperti sebagai tanaman peneduh, bahan baku pembuatan furniture, dan
sumber bahan obat tradisional.
Pohon
ketapang rentan terhadap serangan hama dan penyakit, yang dapat mengganggu
pertumbuhan dan keindahannya. Beberapa hama dan penyakit yang sering
menyerang pohon ketapang antara lain:
- Ulat Daun: Ulat daun dapat merusak daun pohon ketapang. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan menyemprot pestisida organik atau menggunakan insektisida kimia yang aman.
- Kutu Putih: Kutu putih menghisap cairan daun dan menyebabkan daun menguning dan rontok. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan menyemprot air sabun atau insektisida yang tepat.
- Penyakit Jamur: Penyakit jamur dapat menyebabkan daun bercak, layu, dan busuk. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan menyemprot fungisida yang tepat.
Sumber :
- RimbaKita.com. Pohon Ketapang – Taksonomi, Morfologi, Sebaran, Habitat & Manfaat. Diakses pada tanggal 16 April 2025, dari Pohon Ketapang - Taksonomi, Morfologi, Sebaran, Habitat & Manfaat
- TeknikSipil.Id. Pohon Ketapang: Klasifikasi, Ciri-ciri, dan Manfaatnya. Di akses pada tanggal 16April 2025, dari √ Pohon Ketapang: Klasifikasi, Ciri-ciri, dan Manfaatnya

Komentar
Posting Komentar